26 Mar Begini Cara Konfigurasi DNS Server yang Perlu Kamu Ketahui
Melakukan konfigurasi DNS server sebenarnya tidak begitu sulit. Mungkin bagi Anda yang sudah pernah terjun di bidang teknologi jaringan dan informasi pasti sangat mudah untuk melakukan konfigurasi ini. Namun jika belum pernah tentu harus belajar bagaimana caranya.
Tetapi sebelum itu, Anda juga harus tahu apa yang dimaksud dengan konfigurasi DNS dan mengapa hal ini cukup penting dilakukan. Server DNS atau sistem penamaan domain adalah sistem yang digunakan oleh komputer untuk menyimpan semua informasi data domain.
Namun meskipun fungsi utamanya adalah untuk menyimpan data domain, tentu ada beberapa fungsi lainnya yang membuat orang semakin tertarik untuk melakukan konfigurasi DNS server. Hal ini karena fungsi dari DNS server juga bisa dimanfaatkan untuk kemudahan dalam jaringan.
Jika Anda ingin melakukan konfigurasinya, tentu harus memahami dulu bagaimana langkah – langkah setting DNS server dengan benar. Coba pahami bagaimana langkah – langkah tepatnya dalam pembahasan berikut ini.
3 Cara Konfigurasi DNS Server
Jika Anda ingin mendapat berbagai kemudahan dalam hal jaringan, maka harus mengkonfigurasi server DNS. Setidaknya terdapat 3 cara utama untuk melakukan konfigurasinya, yaitu dengan install aplikasi, melaksanakan konfigurasinya dan mengujinya.
Inilah beberapa langkah untuk melakukan konfigurasi DNS server yang perlu Anda ketahui dan terapkan untuk mendapat kemudahan dalam akses jaringan.
1. Install Aplikasi Konfigurasinya Terlebih Dahulu
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan menginstall aplikasi untuk konfigurasinya terlebih dahulu. Aplikasi ini harus ada karena Anda tidak bisa melakukan konfigurasinya tanpa aplikasi.
Anda bisa memakai bind9 atau Debian untuk melakukan konfigurasi DNS server. Cara installnya juga mudah dilakukan, coba ikuti beberapa langkah berikut ini.
- Cari website install Debian di internet
- Unduh terlebih dahulu dengan memastikan koneksi internet sudah baik
- Nantinya Debian akan terunduh dalam bentuk file ISO, pastikan mengetahui lokasi file ISO tersebut
- Temukan file ISO tersebut, kemudian klik agar bisa masuk ke dalam filenya
- Di dalam file ISO tersebut terdapat instruksi apt – get install bind9. Klik instruksinya
- Kemudian ketikkan huruf Y untuk melanjutkan install
- Tunggu sampai proses install selesai, kemudian lakukan restart atau reboot blind 9
- Setelah melakukan reboot, blind9 atau Debian sudah bisa digunakan
Setelah memahami bagaimana cara installnya, coba terapkan pada komputer Anda. Kemudian jika installnya sudah berhasil sampai langkah terakhir, pahami bagaimana cara mengkonfigurasi server DNS di Debian berikut ini.
2. Melakukan Konfigurasi
Selanjutnya adalah dengan mulai mengkonfigurasikannya. Namun sebelum itu lakukan update jika ada perintah untuk update. Jika tidak ada perintah update namun ada peluang untuk update, tetap lakukan updatenya agar proses konfigurasinya bisa dilakukan dengan mudah.
Setelah selesai melakukan updatenya, Anda bisa langsung mencoba mengikuti beberapa langkah untuk konfigurasi DNS server berikut ini tanpa ada yang dilewati.
- Masuk ke dalam file bind9
- Temukan file db.local, jika sudah menemukannya salin dan ganti Namanya sesuai keinginan
- Temukan juga file db.22, kemudian salin dan ganti juga namanya sesuai keinginan
- Lakukan konfigurasi pada db.local tadi dengan mengetikkan perintah nano. diikuti dengan nama yang sudah diganti untuk db local tadi
- Temukan local host dengan mengetikkan ctrl + W + R
- Replace atau ganti local host tersebut dengan nama sesuai keinginan, diikuti dengan .tkj di belakangnya
- Ganti lambang @ dengan huruf www.
- Ganti lambang A4 dengan A saja. Kemudian masukkan IP address Debian Anda di samping huruf A tersebut
- Lalu lakukan konfigurasi pada file db.22 dengan memasukkan perintah nano. diikuti dengan nama yang sudah diganti untuk db.22 tadi
- Ganti angka di bawah @ dengan digit ke 4 IP address Debian Anda
- Save kemudian keluar
- Selanjutnya konfigurasikan file named.conf.default-zones dengan memasukkan perintah nano. named.conf.default-zones
- Setelah selesai mengkonfigurasikan, simpan dan restart bind9
Anda bisa mendapatkan manfaat dari konfigurasi DNS server tersebut. Namun ada baiknya, lakukan pengujian DNS terlebih dahulu setelah mengkonfigurasikan.
3. Menguji DNS Server
Banyak orang bertanya bagaimana cara mengecek hasil konfigurasi DNS server? Caranya mudah, Anda hanya perlu masuk kembali ke dalam Debian atau bind9. Kemudian masukkan perintah nslookup diikuti dengan nama domainnya.
Jika mengikuti langkah – langkahnya dengan tepat, Anda pasti berhasil melakukan konfigurasinya. Kunjungi juga website jktgadget.com untuk mendapatkan PC yang bisa digunakan dalam konfigurasi yang mudah.
7 Fungsi Penting Server DNS
Kebanyakan orang lebih memahami bahwa fungsi dari server DNS adalah untuk menyimpan semua data domain. Hal ini memang benar, namun sebenarnya masih ada beberapa fungsi lainnya yang masih jarang dipahami oleh orang – orang.
Mungkin saja Anda juga masih belum memahami apa saja fungsi lainnya, bahkan setelah melakukan konfigurasi DNS server. Coba pahami beberapa fungsi lainnya berikut ini.
1. Menghubungkan Komputer dengan Suatu Jaringan
Komputer memiliki banyak fungsi, misalnya untuk mengoperasikan program word, excel, menyimpan data dan lain sebagainya. Namun fungsi dari komputer akan semakin membuat nyaman jika Anda menyambungkan komputernya dengan internet.
Sekilas cara menghubungkan komputer dengan internet sangat mudah. Hanya perlu menyambungkan wifi dengan menekan lambangnya. Tetapi kemudahan ini juga bisa didapatkan karena adanya server DNS yang berfungsi untuk menghubungkan dengan internet.
Jadi selain mendapat manfaat konfigurasi DNS server, Anda juga bisa memahami fungsi paling mendasar dari server ini yaitu dapat membantu menghubungkan komputer dengan jaringan internet. Tidak hanya itu, bahkan juga bisa digunakan untuk menghubungkan jaringan lainnya.
2. Memudahkan Komputer Mengidentifikasi IP Address
Komputer juga akan lebih mudah mengidentifikasi IP address jika Anda menggunakan server DNS. Sebenarnya fungsi dari perangkat canggih seperti komputer sudah bisa melakukan identifikasi alamat IP, sehingga bisa langsung menuju laman atau website yang tepat.
Namun terkadang ada beberapa browser yang eror dalam mengidentifikasi IP address. Akibatnya komputer tidak bisa membantu Anda menuju laman yang diinginkan, atau justru tidak bisa menampilkan apa apa. Itu sebabnya penting melakukan konfigurasi DNS server.
Jika sudah mengkonfigurasikan, maka proses identifikasi IP address menjadi lebih cepat dan mudah. Tanpa disadari, pengalaman mencari informasi setelah konfigurasi ini akan jauh lebih menyenangkan dan menghemat waktu.
3. Menyimpan Semua IP Atau Alamat yang Pernah Dikunjungi
Kemudian fungsi lainnya adalah untuk menyimpan semua IP address atau alamat yang pernah dikunjungi. Sehingga bisa dikatakan fungsi lain dari server ini adalah sebagai history. Server DNS menyimpan semua IP address tersebut dan mengingatnya saat ingin dikunjungi kembali.
Fungsi mirip dengan history ini sangat membantu untuk Anda yang memiliki kemungkinan besar mengunjungi website lama. Dengan melakukan konfigurasi DNS server, semua Riwayat IP address yang pernah dikunjungi dapat dilihat dengan mudah meskipun sudah sangat lama.
Sehingga Anda tidak perlu susah payah menemukan laman yang pernah dikunjungi sebelumnya. Jika melakukan konfigurasi, tentu ada jaminan IP address tetap tersimpan dan diingat. Kecuali jika alamatnya berubah atau laman tersebut sudah tidak ada lagi.
4. Mendata Server yang Menerima Email
Jika melakukan konfigurasi DNS server, Anda juga bisa memanfaatkan fungsi mendata server penerima email. Saat ini hampir semua orang memakai email. Sebagai salah satu program penerima pesan, email memiliki banyak keuntungan yang memudahkan para penggunanya.
Jumlah server email cukup banyak, biasanya seorang pengguna bisa memiliki beberapa email sekaligus. Sehingga data servernya pasti berantakan jika tidak yang mengatur sistemnya. Anda harus memanfaatkan server DNS dalam hal ini agar semua server penerima emailnya terdata.
Proses penggunaan email dalam bentuk berbagai domain juga akan lebih mudah dan tidak terkena eror. Hal ini karena semua aktivitas di dalam emailnya akan diawasi. Baik saat ada email atau surat masuk, saat menyimpan email, mengirimkan email, dan lain sebagainya.
5. Menerjemahkan Domain ke IP
Kemudian fungsi yang tidak kalah penting adalah dapat menerjemahkan domain ke IP address dan sebaliknya. Terjemah ini diperlukan untuk proses browsing atau pencarian informasi agar lebih mudah. Biasanya, sebuah laman lebih banyak menggunakan domain daripada IP address.
Padahal perangkat seperti komputer lebih mengenali IP address ketika terhubung dengan jaringan. Sehingga harus ada konfigurasi DNS server untuk proses merubah domain ke IP address atau sebaliknya sesuai dengan kebutuhan perangkat yang digunakan tersebut.
Terjemahan domain ke IP address atau sebaliknya ini juga bisa dilakukan secara otomatis tanpa Anda harus membuka aplikasinya. Asalkan sudah melakukan konfigurasi di awal, tentu fungsi ini bisa dimanfaatkan dengan mudah. Kemudian hasil terjemahan itu akan disimpan dalam DNS.
6. Memudahkan Pencarian Alamat Host
Anda juga bisa mencari alamat host dengan mudah jika memanfaatkan server DNS. Jadi ketika mengunjungi host atau alamat pengembang sebuah website, Anda bisa langsung mendapat sejumlah informasi penting. Misalnya IP address, lokasi, domain dan lain sebagainya.
Nantinya informasi mengenai sebuah website yang dikunjungi tersebut juga akan disimpan dalam server DNS. Jadi kapan saja ketika Anda membutuhkan sesuatu dari website tersebut dan ingin mengunjunginya kembali, bisa langsung membuka IP address yang disimpan DNS.
Namun kemudahan mencari alamat host ini tidak bisa didapatkan jika tidak ada konfigurasi DNS server. Sehingga bisa dikatakan mengkonfigurasikan servernya terlebih dahulu adalah hal yang sangat penting. Memiliki servernya saja tidak cukup untuk memanfaatkan semua fungsi.
7. Memudahkan Pencarian di Data Cache
Kemudian fungsi terakhirnya adalah memudahkan mencari data di cache. Setiap kunjungan ke laman atau website, tentu akan ada cache yang bisa saja tersimpan atau tidak dalam perangkat. Tetapi sebaiknya cache ini disimpan untuk berjaga – jaga jika ada data penting di dalamnya.
Cache akan otomatis tersimpan jika Anda melakukan konfigurasi DNS server. Sedangkan jika tidak ada konfigurasi, biasanya cache akan mudah terhapus. Kemudian mengkonfigurasikan servernya juga akan memudahkan dalam penemuan informasi penting dalam data cache.
Misalnya Anda ingin menemukan IP address dari sebuah laman atau website yang sudah dikunjungi lama sebelum mengkonfigurasikan servernya. Maka konfigurasikan dulu, kemudian coba cari IP address, IP domain, dan lain sebagainya sesuai dengan kebutuhan dari data cache.
Setelah memahami apa saja fungsinya, tentu Anda akan semakin ingin mengkonfigurasi server DNSnya dengan menggunakan langkah – langkah sebelumnya.
Baca juga : Mengenal Apa Itu Server SSH dan Cara Menggunakannya
No Comments